Menu - Pages

Senin, 03 Oktober 2016

Pengertian Masyarakat Desa & Masyarakat Kota

PengertianMasyarakat

Beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi di dunia:

1.  Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2.  Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3.  Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.

  Syarat-syaratMenjadiMasyarakat

Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpulan  manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.

1. Ada system tindakan utama.
2. Saling setia pada system tindakan utama.
3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
4. Sebagian seluruh anggota baru di dapat dari kelahiran / reproduksi manusia.

Pengertian Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota

Masyarakat Pedesaan (Rural Community) adalah masyarakat yang penduduknya mempunyai mata pencaharian utama di sector bercocok tanam, perikanan, peternakan, atau gabungan dari kesemuan yaitu.:
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesame warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang sangat kuat yang hakekatnya .Adapun yang menjadi cirri masyarakat desa antara lain :

1.    Didalam masyarakatpedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2.    Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3.    Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian

Masyarakat Perkotaan (Urban Community) lebih ditekankan pada sifat kehidupanya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :

1.  Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan    keagamaan di desa.
2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai    batas-batas yang nyata.

4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
5. Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor
    kepentingan dari pada factor pribadi.
6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
7. Perubahan-perubahan social tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.




Perbedaan antara Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota

Masyarakat Pedesaan :
1.       Perilaku homogen (Sama atau sejenis)
2.       Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan
3.       Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status
4.       Isolasisosial, sehingga statik
5.       Kesatuan dan keutuhan kultural
6.       Banyak ritual dan nilai-nilai sakral
7.       Kolektivisme






Masyarakat Perkotaan :
1.       Perilaku heterogen (Berbeda atau takSejenis)
2.       Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan
3.       Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
4.       Mobilitas sosial,sehingga dinamik
5.       Kebauran dan diversifikasi kultural
6.       Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular
7.       Individualisme

Aspek Positif danAspek Negatif Masyarakat  Kota dan Masyarakat Desa

1. Perkotaan

Positif:

a) Perkotaan dapat memberikan pekerjaan bagi tenaga kerja kasar dari desa yg bekerja di proyek pembangunan gedung di kota.
b) Perkotaan dapat memenuhi kebutuhan penduduk dengan fasilitas seperti     mall, dan hiburan lainnya.
c) Tersedianya pembangkit tenaga listrik buat penerangan dan kebutuhan lainya.
d) Fasilitas pendidikan dan perguruan tinggi yang bagus-bagus dan sudah terakreditasi.
e) Tersedia lapangan kerja.
f) Perkotaan juga devisa buat negara.



Negatif :
a) Terjadinya transmigrasi besar-besaran oleh orang desa ke kota yg menyebabkan kepadatan penduduk.
b) Sehingga adanya pembangunan liar rumah-rumah dan pengangguran karena sedikitnya orang desa yg diterima bekerja.
c) Tingkat kriminalitas tinggi karena banyaknya pengangguran dan mereka terpaksa untuk melakukan kejahatan untuk memenuhi kebutuhan.
d) Pembangunan di pedesaan menjadi terlambat karena orang-orang desa pada ke kota untuk mencari pekerjaan.

2. Pedesaan
 Aspek-aspek Negatif dan Positif
1.)Konflik ( Pertengkaran) Ramalan orang kota bahwa masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang tenang dan harmonis itu memang tidak sesuai dengan kenyataan sebab yang benar dalam masyarakat pedesaan adalahh penuh masalah dan banyak ketegangan. Karena setiap hari mereka yang selalu berdekatan dengan orang-orang tetangganya secara terus-menerus dan hal ini menyebabkan kesempatan untuk bertengkar amat banyak sehingga kemungkinan terjadi peristiwa-peristiwa peledakan dari ketegangan amat banyak dan sering terjadi.Pertengkaran - pertengkaran yang terjadi biasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah tangga
2.) Kontraversi (pertentangan)
 Pertentangan ini bias disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan  (adat-istiadat), psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna (black magic). Para ahli hokum adat biasanya meninjau masalah kontraversi (pertentangan) ini dari sudut kebiasaan masyarakat.

3.)Kompetisi (Persiapan)
Sesuai dengan kodratnya masyarakat pedesaan adalah manusia-manusia yang mempunyai sifat-sifat sebagai manusia biasanya yang antara lain mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena itu maka wujud persaingan itu bias   positif dan bias negatif. Positif bila persaingan wujudnya saling meningkat karna usaha untuk meningkatkan prestasi dan produksi atau output (hasil).


4.)Kegiatan pada Masyarakat Pedesaan Masyarakat pedesaan mempunyai penilaian yang tinggi terhadap mereka yang dapat  bekerja keras tanpa bantuan orang lain. Jadi jelas masyarakat pedesaan bukanlah masyarakat yang senang diam-diam tanpa aktivitas, tanpa adanya suatu kegiatan tetapi kenyataannya adalah sebaliknya.


Contoh Kasus-Kasus Pada Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

A.Masyarakat Perdesaan.

Dalam Pendidikan sudah tidak asing lagi di masyarakat bahwa pendidikan di daerah perdesaan masih membutuhkan bantuan secara finansial maupun secara jasa ,bisa kita lihat bahwa pendidikan di pedesaan cenderung tidak di wajibkan oleh para orang tua ,di karenakan 
1 .Farna faktor biaya
2. Faktor kurangnya sarana yang dapat membantu proses belajar mengajar
3 Kemudian faktor lain yg mempengaruhi adalah lokasi tempat sekolah yang sangat       jauh dengan tempat tinggal mereka. 

dalam hal ini kita bisa melihat bahwa pemerintah benar-benar memiliki peran penting dalam membantu masyarakat perdesaan yang sangat membutuh kan pendidikan yang layak sehingga nantinya akan menjadi SDM yang mampu bersaing di era yg akan datang.

Kemudian yang ke 2 adalah dalam masalah lapangan pekerjaan masyarakat pedesaan cenderung lebih tertarik mencari pekerjaan di kota, karena di kota lebih luas lapangan pekerjaanya di banding perdesaan .
Secara tidak langsung masyarakat perdesaan juga membutuhkan masyarakat perkotaan, meskipun keduanya memiliki ciri-ciri dan aspek yang berbeda tetapi dalam hal lain keduanya memiliki aspek positif dan negatif yg saling mempengaruhi keduanya sehingga keduanya dapat saling hidup rukun.

B.Masyarakat Perkotaan

Menurut hasil sensus nasional terakhir, ibu kota dihuni oleh hampir 9,6 juta orang melebihi proyeksi penduduk sebesar 9,2 juta untuk tahun 2025. Populasi kota iniadalah 4 persen dari total penduduk negara, 237.600.000 orang.

Dengan angka-angka ini, kita dapat melihat bahwa populasi kota telah tumbuh 4,4 persen selama 10 tahun terakhir, naik dari 8,3 juta pada tahun 2000. Apa yang dikatakan angka-angka ini? “Ibukota telah kelebihan penduduk.” Pada tingkat ini,Jakarta memiliki kepadatan penduduk 14.476 orang per kilometer persegi. Sebagai akibatnya, para pembuat kebijakan kota perlu merevisi banyak target pembangunankota ini, termasuk penciptaan lapangan kerja, ketahanan pangan, perumahan, kesehatan dan infrastruktur, sebagai peredam masalah pada saat kota sudah mengalami kepadatan penduduk yang sangat menghawatirkan.
Permasalahan penduduk ini tentu tidak berhenti sampai disini saja, permasalahan penduduk di perkotaan selalu ada keterkaitannya dengan masalah masalah lain diantaranya adalah:

1.Bangunan Liar

Kenyataannya setelah sampai dikota, banyak dari mereka yang tidak tahu harus tinggal dimana sedangkan perkerjaan ternyata susah didapat. Mau tidak mau banyak orang-orang desa ini yang terpaksa mendirikan bangunan liar di pinggiran jalan, sungai, dibawah flyover disudut – sudut perkotaan. Tentu ini menjadi permasalahan yang rumit, saat mereka sudah menetap lama disana, dan pihak pemerintah juga tidak ambil tindakan yang cepat untuk penggusuran, alhasil bangunan yang awalnya hanya triplek dan kayu kayu berubah menjadi semenan batu bata semi permanen. Tentu ini membuat kewalahan para pemerintah andaikan mereka menggusur dan menormalisasi pemukiman pemukiman yang dihuni diatas tanah negara. Akibatnya adu cekcok, saling mempertahankan pendiriannya satu sama lain memicu konflik dan pertengkaran.

2.Kriminalitas yang tinggi

Banyak dari mereka yang hanya bermodalkan nekat ke kota untuk bekerja namun apa daya jika pendidikan dan keterampilannya rendah,  bermimipi mendapatkan pekerjaan dikota , hidup layak, hanya sebatas angan belaka. Alhasil keadaan sepertii inilah yang memaksa mereka untuk melakukan apa saja agar mendapatkan uang, salah satunya menjambret, mencopet, merampok dengan memaksa, bahkan membunuh demi mendapatkan sesuatu yang namanya disebut dengan “UANG”. Karna memang hanya dengan uang kita dapat membeli apa saja yang kita mau. Kriminalitas yang tinggi diperkotaan tentu membuat keadaan perkotaan menjadi tidak kondusif, selalu di bayangi rasa was was.

3.Menjamurnya gelandang pengemis (GEPENG)

Permasalahan berikut juga masih tersambung dengan permasalahan diatas. Tidak dapatnya lapangan perkerjaan banyak mereka yang masih mempunyai hati nurani tidak berani untuk melakukan tindak kejahatan, akhirnya yang diambil adalah jalan kelicikan. Yaitu dengan pura-pura pincang, buta dsb demi terlihat tak berdaya sehingga banyak orang mengasiihi dan memberikannya uang.  Pekerjaan yang benar benar santai, hanya menunggu dan duit datang sendiri. Begitu peliknya perkotaan. oleh karna itu marilah mulai dari diri sendiri harus mentanamkan sifat sifat bagus yang nantinya akan dapat memberikan contoh kepada orang di sekitar kita .


Penulis :Muhammad Dimas Farhansyah
NPM : [ 14116773 ]
Alamat : Jl.Meranti raya no.18 Rt ,05 Rw 14 Kel.Cileungsi Kec.Cileungsi
GUNADARMA UNIVERSITY




BTemplates.com

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma
UG