Hubungan Manusia Dengan Sastra dan Budaya
Sastra
merupakan penggambaran kehidupan yang dituangkan melalui media tulisan.
Terdapat hubungan yang erat antara sastra dan kehidupan, karena fungsi sosial
sastra adalah bagaimana ia melibatkan dirinya ditengah-tengah kehidupan
masyarakat (Semi, 1989:56).
Melalui
sastra, pola pikir seseorang atau kelompok masyarakat dapat terpengaruh. Karena
sastra merupakan salah satu kebudayaan, sedangkan salah satu unsur kebudayaan
adalah sebagai sistem nilai. Oleh karena itu, di dalam sebuah karya sastra
tentu akan terdapat gambaran-gambaran yang merupakan sistem nilai. Nilai-nilai
yang ada itu kemudian dianggap sebagai kaidah yang dipercaya kebenarannya,
sehingga pola pikir masyarakat dapat terbentuk melalui karya sastra.
Hubungan
Sastra, Masyarakat, dan Kebudayaan
Sastra
merupakan bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan kita tidak
dapat melihatnya sebagai sesuatu yang statis, yang tidak berubah, tetapi
merupakan sesuatu yang dinamis, yang senantiasa berubah. Hubungan antara
kebudayaan dan masyarakat itu sangat erat, karena kebudayaan itu sendiri,
menurut pandangan antropolog, adalah cara suatu kumpulanmanusia atau masyarakat
mengadakan sistem nilai, yaitu berupa aturan yang menenukan suatu benda atau
perbuatan lebih tinggi nilainya, lebih dikehendaki, dari yang lain. Kebanyakan
ahli antropologi melihat kebudayaan itu sebagai satu keseluruhan, dimana sistem
sosial itu sendiri adalah sebagian dari kebudayaan.
Beberapa
contoh karya sastra seperti Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang
sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata
patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam
bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal
sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca:
uppasa). Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila
dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan
pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada
mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang
tertulis.
Semua
bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua
baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris
masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua
yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris
terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Hubungan
ilmu budaya dasar dengan kesusastraan karena mengandung unsur-unsur bahasa. Ada
beberapa alasan mengapa ilmu budaya dasar sangat penting hubungannya dalam hal
kesuastraan :sastra merupakan bahasa yang mempunyai kemampuan yang menampung
kegiatan manusiaSastra juga lebih mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya
karya sastra adalah penjabaran abstraksi.Hubungan ilmu budaya dasar dengan
kesusastraan sangat penting , karena ilmu budaya dasar meliputi dalam hal
bahasa. ada beberapa alasan mengapa ilmu budaya dasar sangat penting
hubungannya dalam hal kesuastraan :
1.
Sastra menggunakan bahasa. Sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk
menampung hampi semua kegiatan manusia
2.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra
adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat mengunakan bahasa adalah
abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh
filsafat adalah abstra. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang
berkomunikasi.
3.
Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan
dengan cerita orang leih mudah menemukan gagasan-gagasanya dalam bentuk yang
tidak normative.
a)
Seni Sastra Tulis
Banyak
sekali jenis seni sastra tulisan yang berkembang di masyarakat, misalnya dalam
bentuk prosa, puisi, cerita fiksi, dan essay.
b)
Seni Sastra Lisan
Seni
sastra lisan disampaikan dengan bahasa lisan.
Hubungan
Antara Sastra, Seni dengan Ilmu Budaya Dasar
Hubungan
sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama memiliki objek yang
sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu
komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup tanpa
seni. Jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan ekspresi mereka atau tidak bisa
berkomunikasi dengan manusia lainnya, maka akan menggangu kejiwaan atau
psikologis manusia tersebut.
Prosa
adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme
(rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan
arti leksikalnya. Prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta
atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel,
ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar