MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
“LAPORAN
PERJALANAN MUSEUM INDONESIA”
Disusun Oleh :
Bagus Adji Samudra (11116312)
Gamanepa Camiko (12116969)
Muhammad Dimas F (14116773)
Musa Rafael Z (15116169)
Salma Nisa (16116774)
KELAS 1KA13
FAKULTAS ILMU
KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
Mata Kuliah : Ilmu
Budaya Dasar
Dosen : Meti
Nurhayati
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji
syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini, meskipun materi dan metode
penyusunan banyak kekurangan dikarenakan pengetahuan penulis yang masih
sedikit, walaupun demikian ini merupakan suatu pengalaman dan kebanggan yang
dapat diambil manfaatnya dimasa yang akan datang.
Penyusunan laporan
ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan dan memperluas cakrawala para
mahasiswa
Laporan ini
berjudul: “LAPORAN PERJALANAN KE MUSEUM INDONESIA”
Adapun data-data
yang menjadi sumber penulisan laporan yang diperoleh dari mempelajari beberapa
buku dari perpustakaan dan beberapa sumber dari Wikipedia atau internet.
Selama proses
penyusunan ini, penulis berusah sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin, agar
kelak laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Taman
Mini Indonesia Indah merupakan suatu kawasan objek wisata bertema budaya
Indonesia di Jakarta Timur. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa
Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat dari
banyak provinsi di Indonesia yang di tampilkan dalam bentuk anjungan daerah
berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi
daerah. Selain anjungan dari berbagai provinsi di Indonesia, TMII juga terdapat
berbagai sarana rekreasi dan museum-museum lainnya. Seperti, Museum Air Tawar,
Museum IPTEK, Museum Al-qur’a, Museum Indonesia, dan sebagainya. Di
tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan
Indonesia yang sangat mirip dengan aslinya.
Museum
Indonesia ini dibangun tahun 1976 dan diresmikan pada 1980 yang bertepatan
dengan peringatan HUT ke-5 Taman Mini 'Indonesia Indah' oleh Presiden Soeharto.
Museum ini berfungsi sebagai tempat pameran tetap dengan pemaparan benda
koleksinya yang terbagi kedalam 3 tema. Lantai 1, bertemakan Bhinneka Tunggal
Ika yang menampilkan keanekaragaman pakaian adat dan pakaian pengantin. Lantai
2, bertemakan manusia dan lingkungan sedangkan lantai 3, bertemakan seni dan
kriya yang menampilkan hasil seni garapan dan seni ciptaan baru.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana peranan Taman Mini Indonesia
Indah (TMII) sebagai wahana ilmu pengetahuan
2. Bagaimana peranan Taman Mini Indonesia
(TMII) sebagai obyek wisata?
Tujuan
1. Mahasiswa memperoleh kegiatan positif
sebagai wahana untuk meningkatkan daya nalar terhadap obyek yang dikaji.
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan
pengetahuan sacara teoritis terhadap pengetahuan praktis dan mengetahui lebih
banyak lagi tentang teori beserta pengembangannya
MUSEUM INDONESIA
Sejarah Singkat
Museum
Indonesia merupakan salah satu bangunan yang terdapat di taman mini Indonesia
indah yang letaknya berada di samping gedung pusat pengelola TMII dengan posisi menghadap arah
selatan . Mulai di bangun pada tahun 1976 di atas tanah seluas 20.100 meter
persegi , sedangkan gedung utama seluas 7.000 meter persegi . Museum ini di
resmikan oleh presiden Soeharto pada
tanggal 20 april 1980 bertepatan dengan ulang tahun ke-5 TMII. Pembangunan
museum ini di prakarsai oleh bu Tien Soeharto, sedangkan perancangan bangunanya
(arsitektur) adalah bapak Ida Bagus Tugur , putra Bali. Museum Indonesia yang
megah dan sarat dengan patung-patung serta ukiran-ukiran ini di bangun dengan
berpedoman kepada arsitektur tradisional bali yang di kembangkan.
Sebelum
para pengunjung masuk ke dalam gedung utama museum ini berlantai tiga,
pengunjung akan memasuki gedung museum yang di sebut Kori Agung. Kori Agung
merupakan pintu utama yang berbentuk candi,sehingga di sebut juga candi kurung karena bagian ujung atas gerbang ini se
akan-akan mengurung pintu candi. Dari arah barat pengunjung juga biasa melihat
sebuah bangunan yang sama dengan candi kurung, di sebut candi bentar. Pada
bangunan candi kurung atau kori bagian atas gerbangnya tidak saling bertemu
atau melengkung dan candi bentar adalah sebagai gerbang ke dua museum Indonesia
.Museum Indonesia ini di kelilingi oleh pagar tembok dengan pintu pintu
gerbangnya yang berbentuk candi kurung dan candi bentar , dengan demikian
keberadaan museum Indonesia ini di anggap sebagai pura
Berikut
adalah koleksi-koleksi pakaian pengantin adat dari Solo:
PENGANTI SOLO BASAHAN :
Busana
pengantin solo basahan adalah salah satu model busana pengantin daerah jawa
tengah. Kedua Pengantin berbusana bahu
terbuka namun kelihatan sangat berwibawa. Dahulu model busana ini hanya di
kenakan pada golongan golongan bangsawan akan tetapi sekarang menjadi busana pengantin untuk masyarakat umum .
dalam penampilanya di pelaminan di sisi
kiri dan kanan pengantin berdiri kedua orang tua mempelai.
LANTAI I :
BHINNEKA TUNGGAL IKA
Di
ruangan ini pengunjung disuguhi satu pergelaran wayang kulit yang sangat
menarik dalam sebuah diorama. Lengkap dengan seperangkat gamelan Jawa berikut
boneka-boneka penabuh dengan seragamnya. Seperti biasanya pertunjukan wayang,
pertunjukan ini juga dipimpin oleh seorang dalang dalam bentuk boneka dan
didampingi oleh waranggana atau pesinden. Cerita atau lakon yang sedang
dimainkan diambil dari serita Mahabrata yaitu Perang Kembang / Perang Tanding
antara Kesatria (Arjuna) dengan seorang raksasa (Cakil).
Seni
pewayangan bukanlah monopoli masyarakat Jawa saja tapi juga di daerah lain
sudah mengenal seni wayang seperti yang dipamerkan di ruanagn ini : wayang
Golek dari Jawa Barat, wayang Gedok dari Yogyakarta, wayang Suluh dari Jawa
Timur yang digunakan sebagai sarana informasi kepada masyarakat pada jaman
Revolusi Kemerdekaan pada tahun 1944, yang kemudian baru disebar luaskan pada
tahun 1947 berkaitan dengan Proklamasi Kemerdekaan pada saat itu. Juga ada
wayang kulit dari Bali, wayang Wahyu dari Jawa Tengah yaitu yang digunakan untuk menyebarkan agama Kristen
pada saat itu. Wayang madya dari Cirebon, wayang Tengul dari Yogyakarta, wayang
Klitik dari Yogyakarta, wayang Krucil dari Jawa Timur dan lain sebagainya.
Sedangkan pengertian wayang adalah gambar atau bayang yang menunjukkan karakter
manusia yang beragam.
LANTAI II :
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Seperti
halnya dengan lantai I, ruangan lantai II ini juga dibagi menjadi 2 (dua)
ruangan, yaitu sebelah barat dan sebelah timur. Di sebelah timur pengunjung
bisa menikmati berbagai jenis miniatur rumah adat, seperti : rumah adat Nias
dari Sumatera Utara, rumah adat laki-laki dari Papua (Irian Jaya), rumah adat
Mentawai dari Sumatera Barat, rumah Jatinegara dari Jakarta, rumah di atas
pohon dari Sulawesi, rumah mengambang dari Sumatera Selatan dan yang lainnya.
Juga dipamerkan beberapa miniatur lumbung padi dari Lombok, Baduy, Timor dan
sebagainya.
Di
lantai II ini dipamerkan beberapa alat transportasi darat dan air seperti :
perahu Phinisi Nusantara, rakit, gerobak sapi, maupun andong.Perahu Phinisi
Nusantara ini ditampilkan untuk mewakili perahu sebagai alat transportasi
masyarakat yang tinggal di tepi pantai. Perahu ini juga merupakan kebanggaan
masyarakat Indonesia yang membuktikan bahwa nenek moyang masyarakat Indonesia
itu adalah pelaut dan juga sebagai bukti bahwa Indonesia adalah negara maritim.
Sedangkan rakit biasanya digunakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah tepi
sungai.
LANTAI III :
SENI DAN KRIYA
Lantai
III ini memang menampilkan benda-benda koleksi yang merupakan hasil seni dan
karya bangsa Indonesia untuk memenuhi kebutuhan secara rohaniah, sehingga
akandapat dirasakan perbedaannya dengan koleksi-koleksi yang lain. Memang
lantai III ini diharapkan dapat menjadi puncak dari semua pameran yang ada di
gedung museum ini secara keseluruhan.
Koleksi-koleksi
yang dipamerkan di lantai III ini juga terdiri dari ahsil seni rupa garapan dan
seni ciptaan baru. Seni rupa garapan yaitu segala hasil daya cipta atau hasil
budaya yang mempergunakan pola-pola tradisional, baik dalam motif, hiasan,
bahan maupun teknik pembuatannya. Sedangkan seni ciptaan baru yaitu hasil karya
yang telah menggunakan bahan, motif hiasan serta teknik pembuatannya sudah
diselaraskan dengan keinginan/kehendak si pembuat.
Untuk
mewakili kelompok hasil seni rupa garapan, diperagakan bermacam-macam batik
tradisional, tenun tradisional, perhiasan-perhiasan, senjata tradisional,
kerajinan ukir-ukiran di atas kayu, keramik dan sebagainya. Dan untuk mewakili
hasil seni ciptaan baru, diperagakan batik dan tenun modern, baik dari cara
pembuatannya, bahan maupun fungsi atau kegunaannya sudah lebih modern. Juga
dipamerkan berbagai macam keramik, ukiran ataupun anyaman.
LAPORAN PERJALANAN
Pada
tanggal 16 April 2017, tepat pada pukul 10.00 am kami langsung menuju taman mini dari rumah
masing-masih , Sebelum kami berangkat, kami sudah melakukan pembagian tugas,
baik itu pengambilan gambar atau pun mencatat. Kami menggunakan motor dan
mobil, untuk motor perjalanan membutuhkan waktu sekitar 40 menit, sedangkan
menggunakan mobil membutuhkan waktu lebih cepat karena melewati tol. Pada pukul
10.15 am kami berangkat menuju TMII. Sekitar
pukul 10.45 kami tiba di lokasi, karena menaiki kendaraan yang berbeda kita
bertemu di dekat Tugu monas. Setelah bertemu dengan semua anggota kelompok dan
memarkir kendaraan. Kami langsung menuju ke Museum Indonesia dengan berjalan kaki. Karena hari minggu,
banyak sekali pengunjung yang mendatangi objek wisata ini, sehingga kami pun
harus berjalan perlahan karena menghindari kendaraan yang lalu lalang.
Dari
kejauhan kami pun sudah melihat pintu depan museum Indonesia ,dengan setuhan
bentuk bangunan bergaya bali yang terdiri dari 3 lantai , kemudian sesampainya
kami di Museum Indonesia kami pun menuju ke loket untuk membeli karcis ,
kemudian setelah kami masuk kami di kejutkaan dengan pakaian adat dan pakaian
pengantin secara lengkap yang terdiri dari 33 provinsi. Koleksi pakaian
pengantin dan pakaian adat yang dimiliki museum ini merupakan koleksi
terlengkap yang dimiliki oleh sebuah museum di Indonesia bahkan di dunia.
Pameran keanekaragaman pakaian adat dan pakaian pengantin merupakan cermin
kemajemukan budaya masyarakat Indonesia, baik dari sisi Agama, Pakaian, Kesenian,
maupun Adat-istiadatnya. Pada bagian lain, lantai ini juga memaparkan berbagai
jenis wayang dalam sebuah diorama serta alat musik tradisional.
Setelah
kami asik berfoto dan mencatat tentang sejarah pakaian adat yang ada di
Indonesia kami pun berlanjut ke lantai 2, pada kali ini kami di suguhi dengan
bebrapa bentuk rumah tradisional berupa rumah tinggal, rumah ibadah, dan
lumbung padi. Bangunan-bangun tersebut menyesuaikan dengan keadaaan lingkungan,
termasuk bentang darat, misalnyarumah di dataran rendah, di atas pohon, ataupun
di atas sungai. Selain itu juga, ditampilkan ruangan bangunan rumah, antara
lain kamar pengantin Palembang, ruang dalam Jawa Tengah, dan ruang dapur batak.
Benda budaya dan peralatan mata pencaharian yang dipamerkan meliputi alat perikanan,
alat berburu dan meramu, alat pertanian serta upacara daur hidup (Life cycle
rites) ditampilkan dalam bentuk diorama, meliputi ucapara tujuh bulan (mitoni),
upacara turun tanah, upacara khitanan, upacara potong gigi (mapedes),
Kemudian
kami pun naik ke lantai 4 , ketika kami sampai di lantai empat kami melihat
pohon hayat yang begitu besar dan tinggi sehingga membuat kami kagum dengan
keindahan pohon tersebut , kami pun bergantian untuk foto di pohon tersebut hasil
seni garapan dan ciptaan baru, selain itu aneka kain yang meliputi songket,
tenun, batik. Selain itu juga terdapat dilantai tersebut, berbagai benda
kerajinan dari bahan logam seperti perak, kuningan dan tembaga. Seni ukir juga
terdapat disana, antara lain adalah hasil seni ukir dari Bali, Toraja dan
Asmat. Pohon hayat yang diilhami gunungan dalam pergelaran wayang sebagai
pembuka, pergantian dan penutup suatu adegan dalam pergelaratn wayang berdiri
megah setinggi 8 meter dengan lebar 4 meter, lambing alam semesta yang
mengandung unsur udara, air, api dan tanah. Penempatan pohon Hayat di lantai
III sekaligus menutup rangkain cerita atas seluruh tema pameran secara
keseluruhan. Setelah puas berfoto dan menyaksikan koleksi-koleksi yang ada di
dalam museum indonesia kamipun memutuskan untuk pulang. Pukul 14.00 kami
bergegas untuk pulang karna cuaca di sekitar TMII sudah mulai gelap dan hujan
rintik-rintik berjatuhan , kemudian kami pulang menggunakan kendaraan
masing-masing.
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan
pengalaman yang kami peroleh dari perjalan ini, kami banyak mendapatkan
ilmu-ilmu baru tentang kebudayaan Indonesia terutama tentang macam-macam
pakaian adat, macam-macam rumah tradisional yang ada di Indonesia,dan juga seni
kriya. dapat disimpulkan bahwa ternyata banyak kebudayaan Indonesia yang harus
kita ketahui dan tentu saja dilestarikan karena jika kebudayaan hilang, anak
dan cucu kita tidak akan mengetahui apa itu Indonesia yang seutuhnya. Maka
dengan itu kami mengajak untuk mencintai budaya dan melestarikan budaya khusunya
yang ada di Indonesia, dan kitapun harus bangga mempunya berbagai macam
budaya-budaya di Indonesia tercinta ini.
LAMPIRAN
Ini
adalah beberapa foto terkait saat kami melaksanakan study wisata ke Museum
Indonesia (TMII ) dan Bukti tanda masuk kedalam TMII (karcis) :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar