Menu - Pages

Jumat, 26 Mei 2017

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

 MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

DEFINISI TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. sehingga bertanggung jawab adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, dan memberikan jawab serta menanggung akibatnya. Seorang mahasiswa memiliki kewajiban belajar. bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibanya serta dia juga telah bertanggung jawab atas kewajibannya. kadar penanggung jawabnnya adalah bila dalam ujian dia akan menerima hasil ujiannya apakah A, B, atau C. Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya sikap tanggung jawab karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Bagi orang yang kurang takut terhadap Tuhan, atau mungkin bahkan tidak peduli, masih ada konsep mengenai hukum karma. Bahwa alam semesta akan berfungsi sedemikian rupa sehingga setiap kejahatan akan kembali kepada si pembuatnya dengan berbagai cara. Demikian pula halnya dengan kebaikan.

Yang manapun itu, bertanggung jawab adalah nilai moral yang mulia. Yang membuat manusia berhati-hati untuk tidak merugikan orang lain, bahkan berusaha semampunya untuk selalu berbuat kebaikan bagi orang lain. Orang-orang yang bertanggung jawab adalah orang yang bermanfaat bagi sistem masyarakat,  atau sistem apapun juga. Sebaliknya orang-orang yang tidak bertanggung jawab cenderung merusak sistem di manapun dia berada. Tanggung jawab secara kodrati, artinya sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia bahwa setiap manusia pasti dibebani oleh tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan ciri manusia beradab(berbudaya). Manusia merasa tanggung jawab karena ia menyadari akibat perbuatan baik dan buruknya. Dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

   JENIS – JENIS TANNGUNG JAWAB
1.   Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri, menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah mengenai dirinya sendiri. Menurut sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi, karena itu manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan sendiri

2. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab pada keluarganya. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.

3. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian, manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab, agar dapat melangsungkan hidupnya di dalam masyarakat tersebut.

4. Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
Setiap manusia atau individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir dan bertindak, manusia terikat oleh norma-norma dan aturan. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Jika perbuatannya salah, dan melanggar aturan dan norma tersebut, maka manusia itu harus bertanggung jawab kepada bangsa atau negaranya.

5. Tanggung Jawab terhadap Tuhan
Penciptaan manusia dilandasi oleh sebuah tujuan luhur. Maka, tentu saja keberadaannya disertai dengan berbagai tanggungjawab. Konsekuensi kepasrahan manusia kepada Allah Swt, dibuktikan dengan menerima seluruh tanggungjawab (akuntabilitas) yang datang dari-Nya serta melangkah sesuai dengan aturan-Nya. Berbagai tanggungjawab ini, membentuk suatu relasi tanggungjawab yang terjadi antara Tuhan, manusia dan alam. Hal tersebut meliputi antara lain: tanggungjawab manusia terhadap Tuhan, tanggungjawab manusia terhadapsesama, tanggungjawab manusia terhadap alam semesta serta tanggungjawab manusia tehadap dirinya sendiri. Tanggungjawab manusia terhadap Tuhan meliputi dua aspek pokok. Pertama, mengenal Tuhan. Kedua, menyembah dan beribadah kepada-Nya.

PENGABDIAN
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebaga perwujudan, kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas. Timbulnya pengabdian itu pada hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Apabila kita bekerja keras dari pagi sampai sore dibeberapa tempat untuk memenuhu kebutuhan rumah tangga kita, itu berarti mengabdi kepada keluarga, karena kasih sayang kita pada keluarga. Lain halnya jika keluarga kita membantu teman, karena ada kessulitan, mungkin sampai berhari-hari ikut menyelesaikannya sampai tuntas, itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.
Macam-macam pengabdian :

 a. Pengabdian kepada keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini didasarkan cinta dan kasih sayang. Kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang tidak disertai pengabdian. Berarti kasih sayang itu palsu atau semu. Pengabdian kepada keluarga ini dapat berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri kepada suami dan anak-anaknya, anak-anak kepada orang tuanya.

  b. Pengabdian kepada masyarakat
Manusia dalah anggota masyarakat, ia tidak dapat hidup tanpa orang lain, karena tiap-tiap orang lain saling membutuhkan. Bila seseorang yang hidup di masyarakat tidak mau memesyarakatkan diri dan selalu mengasingkan diri, maka apabila mempunyai kesulitan yang luar biasa, ia akan ditertawakan oleh masyarakat, cepat atau lambat ia akan menyadai dan menyerah kepada masyarakat lingkungannya. Oleh karena itu, demi masyarakat, anggota mayarakat harus mau mengabdikan diri kepada masyarakat. Ia harus mempunyai rasa tanggung jawab kepada masyarakat. Oleh karena nama baik tempat ia tinggal, membawa nama baiknya pula. Bila remaja masyarakat kampungnya terkenal dengan “remaja berandal” suka berkelahi, mengganggu orang, atau merampas hak orang lain, maka bagaimanapun juga ia akan merasa malu.

c. Pengabdian kepada Negara
Manusia pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau warga negara suatu negara. Karena itu seseorang wajib mencintai bangsa dan negaranya. Mencintai ini biasanya diwujudkan dalam bentuk pengabdian. Tidak ada arti cinta tanpa pengabdian.

d. Pengabdian kepada Tuhan
manusia tidak ada sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kapada Tuhan Yanag Maha Esa. Selain itu juga manusia harus menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.


PENGORBANAN

Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca tau mendengarkan ceramah di masjid. Dari kisah para tokoh atau nabi, manusia memperoleh tauladan yang baik, sebagaimana mestinya wajib berkorban bagi orang yang mampu atau orang memiliki harta yang lebih. Wajib korban ini telah dikisah pada jaman Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk mengorbankan putra tunggalnya yang bernama Ismail. Walaupun Nabi Ibrahim sangat sayang pada putranya tersebut, akan tetapi perintah Allah SWT untuk mengorbankan putranya tetap dipatuhi dan dilaksanakan. Allah SWT menguji kesetiaan dan besarnya pengorbanan Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim sampai hati melihat pisaunya menancap dan dipotongkan keleher putranya yaitu Ismail, tetapi ia sudah bertekad setia menjalankan perintah Allah SWT. Kemudian terbukti, bahwa putranya yang mau dikorbankan kepada Allah SWT sudah berganti biri-biri.

Pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim kepada Allah SWT lebih tinggi kadarnya daripada pengorbanan Nabi Ibrahim sekarang yang ditiru oleh umat islam yang menjalankan ibadah haji di Tanah Suci maupun umat islam di wilayah lain dengan mengorbankan ternak seperti kambing dan sapi untuk keperluan fakir miskin pada hari raya Idul Qurban atau pada hari raya Idul Adha.Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan dan dilakukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, akan tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

Tanggung jawab secara kodrati, artinya sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia bahwa setiap manusia pasti dibebani oleh tanggung jawab. Di dalam Al quran telah dijelaskan bahwa bahwa setiap manuisa merupakan makhluk Allah yang memiliki derajat paling tinggi maka dari itu manusia dijadikan sebagai khalifah di bumi. Dan tanggung jawab manusia di dunia adalah unuk beribadah kepada Allah menjalankan segala perintahNya dan senantiasa menjauhi segala yang dilarangnya. Selain itu seperti yang sudah dijelaskan diatas tadi bahwasannya tanggung jawab itu ada bermacam-macam. Diantaranya tanggung jawab kepada diri senidri, disini kita diharapkan mampu untuk menata diri kita sendiri, bertanggung jawab atas apa yang telah kita lakukan dan kita perbuat. Sementara itu, untuk bertanggung jawab kepada keluarga kita sebagai anak harus patuh kepada orang tua, selalu mengindahkan perintahnya dan apabila orang tua sedang tidak enak badan sudah sewajarnya kita harus merawatnya. Di dalam masyarakat, kita juga harus kita harus saling menjaga silaturahmi antar anggota masyarakat, saking tolong menolong dalam hal kebaikan. Sedangkan untuk bangsa dan negara sudah sepatutnya kita selalu menaati norma – norma yang telah ada. Karena di negara ini segala sesuatu yang diperbuat ada norma dan peraturan yang berlaku.

Dan sebagai mahasiswa sudah tentu tugas kita yang utama yakni belajar. Dan salah contohnya yaitu selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen, selalu aktif dikelas dalam hal akademik. Namun banyak dari kita  berfikir, bahwa tujuan kuliah hanya untuk mendapatkan ijazah dengan IPK yang tinggi dan setelah itu mendapat pekerjaan. Padahal sebagai seorang mahasiswa kita tidak hanya mempunyai tugas di kampus saja, karena kita mengemban tugas sosial juga karena ada pepatah yang mengatakan bahwa mahasiswa adalah penyambung lidah rakyat. Jadi selain dituntut untuk belajar di kampus dan pintar dalam teori, kita juga diharapakan mampu mengembangkan potensi masyarakat dan membangun tatanan masyarakat yang baik kedepannya, masyarakat yang adil dan makmur.
Pada dasarnya, mahasiswa memiliki beberapa kewajiban, yaitu sebagai insan akademis, pencipta, pengabdi, dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur “gemah ripah loh jinawi”. Dengan demikian, sudah jelas bahwa tugas mahasiswa tidak hanya belajar. Mahasiswa juga harus memperjuangkan aspiasi masyarakat untuk mengabdikan dirinya. Maka, mulai saat ini juga sebagai seorang mahasiswa harus bisa memahami tugas dan wewenangnya. Sadar akan perbuatan dan tanggung jawabnya sendiri serta bisa me-manage segala sesuatunya dengan baik dan benar.

Penderitaan Manusia

 Penderitaan Manusia

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.

Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhan nya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya. Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan. Penderitaan ada yang ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya sampai terkadang Ingin mengakhiri hidupnya. Penderitaan adalah termasuk realitas manusia di dunia. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.Suatupristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Penderitaan adalah bagian dari kehidupan.


HUBUNGAN MANUSIA DAN PENDERITAAN
Allah adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa atas segala yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan. Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat. Manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya dan perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga nurani. Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri sendiri secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu mengharapkan perlindungan kepada penciptanya. Manusia kadang kala mengalami kesusahan dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi penghidupanya.

Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selau berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka. Manusia didunia melakukan kenikmatan berlebihan akan membawa pada penderitaan dan rasa sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani. Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Allah dan menyadari kesalahanya. Namun bila manusia tidak menyadari malah semakin menjauhkan diri maka akan membawa pada pederitaan di akhirat. Banyak yang salah kaprah dalam menyikapi penderitaan. Ada yang menganhap sebagai menikmati rasa sakit sehingga tidak beranjak dari kesesatan. Sangat terlihat penderitaan memiliki kaitan dengan kehidupan manusia berupa siksaan, kemudian rasa sakit, yang terkadang membuat manusia mengalami kekalutan mental. Apa bila manusia tidak mampu melewati proses tersebut dengan ketabahan, di akherat kelak dapat menggiring manusia pada penyiksaan yang pedih di dalam neraka

PENYEBAB MUNCULNYA PENDERITAAN
Penderitaan yang muncul karena perbuatan buruk manusia Menurut pandangan saya, penderitaan ini muncul disebabkan hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya baik dengan antar sesama manusia ataupun dengan alam. Penderitaan ini dapat muncul karena ketidak harmonisan antara elemen satu dengan yang lainnya. contohnya pada hubungan dalam bermasyarakat, ada kalanya didalam bermasyarakat terdapat perbedaan pendapat yang dapat menimbulkan perselisihan diantara satu dengan yang lainnya, hal ini bisa saja mengakibatkan timbulnya rasa dengki, marah, bahkan saling menuduh atau menjelek-jelekan. 
dari sinilah penderitaan muncul karena perbuatan saling tidak menyukai tersebut. dalam hal ini, penderitaan yang dialami adalah penderitaan secara batin karena terdapat rasa sakit hati apabila ada seseorang yang menjelek-jelekan bahkan rasa itu bisa saja semakin sakit apabila sudah terjadi pertengkaran yang membuat hubungan didalam masyarakat sudah tidak ada rasa nyaman dan aman. Selain karena ketidak harmonisan dengan sesama, ketidak harmonisan dengan alam juga dapat membawa penderitaan. contohnya apa yang sedang terjadi saat ini yaitu bencana alam terjadi dimana-mana. karena kesalahan manusia terhadap alam lah yang membuat alam menjadi tidak bersahabat lagi dengan manusia maka muncul lah penderitaan pada setiap orang yang terkena bencana alam. penderitaan yang dialami adalah penderitaan secara fisik dan batin, karena mereka yang terkena bencana alam harus rela kehilangan harta benda bahkan keluarga mereka. Penderitaan yang muncul karena suatu penyakit/siksaan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini : Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di universitas dan akhirnya memperoleh gelar doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.
Tahap – tahap gangguan jiwa :

1. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.

2. Usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.

3.  Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan

4. Krisis ekonomi yang berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan.

5. Dipicu oleh faktor psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah. Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang terhambat serta tiap fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.

6. Faktor sosial atau lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya, kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan terkena gangguan jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat menular, tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya. Namun hal ini tidak berlaku secara absolut.

Manusia dan Cinta Alam

 HUBUNGAN MANUSIA DAN CINTA  ALAM

Hubungan Manusia dan Alam adalah suatu hubungan yang saling keterkaitan dan saling membutuhkan. Namun, pertanyaannya sejauh mana hubungan saling membutuhkan tersebut? Seberapa besar alam membutuhkan kita dan Seberapa besar kita membutuhkan alam untuk menyokong kehidupan kita? Tentu saja jawabannya adalah kitalah yang lebih banyak membutuhkan alam dengan terus mengeksplorasinya untuk memenuhi kebutuhan kita. Sehingga timbul pertanyaan Sudahkah kita memanfaatkan alam dengan bijak? Manusia adalah khalifah di muka bumi dan sebagai khalifah dia harus bertindak bijak dalam hubungannya dengan alam. Hubungan manusia dengan alam pada dasarnya didasarkan pada dua prinsip yaitu: pertama, kewajiban menggali dan mengelola alam dan segala kekayaannya dan kedua manusia sebagai pengelola alam tidak diperkenankan merusak lingkungan karena kerusakan lingkungan pada akhirnya akan merusak kehidupan umat manusia itu sendiri Mengenai prinsip pertama, ALLAH berfirman dalam surat Hud ayat 61 yang artinya :"Dia (ALLAH) telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan memerintahkan kalian memakmurkannya (mengurusnya)".

Adapun prinsip yang kedua dinyatakan ALLAH melalui berbagai ayat didalam Al-Qur'an, diantaranya surat Al-A'raf ayat 56 yang artinya :"Janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi setelah ALLAH memperbaikinya" Dengan demikan dapat dipahami bahwa dasar-dasar dalam melestarikan lingkungan dan memanfaatkan alam secara bijak untuk kepentingan umat manusia telah digariskan oleh Islam sejak lima belas abad yang lalu. Agama telah memberi motivasi kepada manusia untuk mewujudkan kedua hubungan itu dengan sebaik-baiknya Manusia berfungsi sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam menjalankan kedua fungsinya tersebut manusia membutuhkan alam/ lingkungan sekitar baik lingkungan abiotik (seperti udara, air, tanah dan lain-lain) maupun lingkungan biotik (sesama manusia, hewan, tumbuhan dll). Manusia harus berinteraksi dengan alam/ lingkungan sekitar Manusia saling berinteraksi dengan sesamanya karena manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan lingkungan sekitarnya. Dialam dunia, manusia diciptakan berpasang-pasangan: ada laki-laki dan ada perempuan, ada yang baik dan ada yang tidak baik, ada yang sabar dan ada yang tidak sabar dalam menghadapi masalah. Namun dengan perbedaan-perbedaan yang ada, kita tetap harus saling menghormati agar tercipta ketentraman hidup. Bayangkan bila manusia sudah tidak saling menghormati dengan segala kepentingan dan kesibukannya, tentu dunia ini akan semrawut oleh ulah manusia.

Hubungan antar sesama manusia yang saling menghormati, mencintai dan menyayangi dapat diterapkan pada berbagai situasi dan keadaan, misalnya dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Dalam kehidupan keluarga, misalnya : hubungan dengan suami/istri, hubungan dengan anak, hubungan dengan orang tua, hubungan dengan saudara harus tetap harmonis dengan saling memelihara dan memanfaatkan dengan bijak. Sudahkah kita melakukannya?. Dalam kehidupan bermasyarakat, Sudahkah kita bersilaturahmi dengan tetangga karena tetangga adalah orang yang terdekat dengan kita. Hubungan manusia dengan hewan, cara kita sebagai manusia dalam menghormati hewan sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME adalah dengan cara menyayangi dan tidak menyiksa/ membunuhnya. Adapun bila kita ingin memanfaatkannya sebagai bahan pangan, ada adabnya tersendiri dengan cara menyembelihnya. Ada sebagian manusia menyayangi hewan dengan cara memeliharanya. Hewan sendiri menurut jenisnya dikategorikan menjadi dua yaitu jinak dan tidak jinak. Kedua kategori sifat ini dapat dipelihara manusia. Hewan bermanfaat bagi manusia karena dapat bernilai ekonomis, dapat dimanfaatkan tenaganya (seperti: kuda, sapi dan kerbau), dan dapat dipakai sebagai sarana penambah kebutuhan untuk konsumsi manusia (seperti: ayam dapat diambil telur dan dagingnya) Bila hewan disekitar kita, tidak kita sayangi maka dapat merugikan jiwa manusia itu sendiri, secara langsung ataupun tidak langsung hewan tersebut dapat menyerang atau membunuh kita. Karena kita hidup di dunia tidak hanya berdampingan dengan manusia saja tetapi dengan hewan juga Hubungan manusia dengan tumbuhan. Manusia hidup berdampingan dengan tumbuhan. Dalam kehidupan tumbuhan berfungsi sebagai sumber pangan yang utama karena dialah satu-satunya makhluk yang dapat berfotosintesis, sebagai sumber oksigen yang kita perlukan untuk bernafas, sebagai pelindung dari teriknya panas matahari karena ia dapat membantu mengurangi pantulan sinar matahari dan sebagai sumber keindahan. Bayangkan bila dunia ini tanpa tumbuhan, tentu akan menjadi dunia yang panas dan gersang. Mengingat begitu pentingnya fungsi tumbuhan dalam kehidupan kita, sudah sewajarnya kita membina hubungan yang baik dengan tumbuhan dengan cara memelihara dan melestarikannya. Jangan membakar hutan karena hutan adalah paru-paru dunia. Hutan yang gundul dapat memicu terjadinya bencana banjir dan longsor yang dapat membahayakan manusia sendiri Manusia juga hidup berdampingan dengan lingkungan sekitar seperti tanah, air dan udara. Semuanya harus kita sayangi karena bila tidak dapat menjadi sumber malapetaka bagi kita, misalnya : Jangan mencemari air dengan membuang sampah dan limbah ke sumber air karena dapat mengakibatkan banjir atau menjadi sumber penyakit.

Bentuk hubunganku dengan alam adalah hubungan yang saling membutuhkan. Sebagai contoh di halaman rumah belakang, keluarga kami memelihara ayam, burung dara dan ikan nila. Hewan ini sudah lama kami pelihara dengan cara menyediakan sangkar untuk ayam dan burung serta kolam untuk ikan. Kami menyayanginya dengan memberikan dia makan dan perlindungan berupa sangkar yang aman. Hewan ini pun mendatangkan manfaat yang besar bagi kami, selain manfaat ekonomis juga dapat menghilangkan stress ataupun kejenuhan. Jadi intinya adalah kita harus hidup berdampingan dan bersifat simbiosis mutualisme. Sayangilah alam sekitar seperti kita menyayangi diri kita sendiri ataupun pasangan hidup kita. Syukurilah limpahan anugerah yang telah tuhan berikan melalui lingkungan sekitar kita dan jangan lupa berdo'a agar kita dapat menjadi ahli surga. Mari perbaiki diri dengan lebih mencintai lingkungan disekitar kita dengan cara sederhana dan dimulai dari diri kita sendiri !!


Sebelum manusia hadir, alam semesta telah ada. Alam telah terbentuk, jauh sebelum ada manusia; dan manusia dengan “sok tahunya,” menyatakan bahwa TUHAN Allah lah yang menciptakan alam semesta dengan sungguh amat baik; dan itu disediakan untuk manusia; alam semesta disediakan sebagai pesemaian manusia. dan menurut yang empunya kisah, manusia di tempakan di  Taman Eden. Di tempat itu, manusia belajar dan berhasil membangun hubungan yang harmonis dengan sesamanya, lingkungan, flora, fauna.

Jadi, ada hubungan timbal balik antara manusia dan alam. Tercipta hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara manusia-alam. Ketika manusia berdosa, keharmonisan hubungan tersebut menjadi rusak, termasuk lingkungan hidup. Pemberdayaan alam, tidak terbatas pada memenuhi kebutuhan manusia, melainkan untuk mencapai semua keinginannya. Jika setiap hari [masa, saat, era], pada diri manusia terus menerus muncul berbagai keinginan baru, maka ia pun berupaya untuk mendapatkannya. Dan cara terbaik untuk itu adalah mengambil dari alam, akan tetapi, setelah itu bukan berarti membiarkan alam dalam keadaan rusak dan porak poranda. Pada umumnya, tiga kategori hubungan manusia-alam atau alam-manusia, yaitu alam harus ditakuti; alam harus ditaklukan; dan menjaga keselarasan alam.

Alam harus ditakuti. Relasi manusia-alam seperti ini, muncul karena  kesadaran bahwa dirinya [manusia bersangkutan] hanya merupakan bagian terkecil dari alam semesta; lemah dan tak berdaya; sedangkan alam mempunyai kekuatan dan kuasa yang maha dasyat. Sehingga tidak ada seorang pun mampu menguasai dan menakklukan kekuatan alam tersebut. Bahkan, pada komunitas masyarakat tertentu, memahami bahwa ada bagian-bagian pada alam merupakan pribadi yang harus dihormati; ataupun ada pribadi tertentu yang menguasai alam; ia bisa mencurahkan murkanya jika manusia merusak wilayah kekuasaannya. Pada konteks komunitas masyarakat alam harus ditakuti, biasanya membangun serta menghasilkan unsur-unsur budaya yang berakar dari relasi tersebut, Misalnya, agama-agama suku asli; salah satu ciri khas masyarakat penganut agama suku adalah berhubungan dengan alam. Mereka memahami bahwa alam [gunung, pohon, hutan, sungai, dan lain-lain] mempunyai penunggu atau penguasa; ia adalah pribadi yang mempunyai kekuatan, bisa marah, memberi berkah,  dan lain-lain. Oleh sebab itu, manusia harus sesering mungkin memberi sedekah kepada parapenunggu atau penguasa tersebut; manusia tidak boleh atau dilarang memasuki dan merusak area kekuasaan sang penunggu dan penguasa itu, karena merupakan wilyah suci serta keramat; jika wilayah suci serta keramat tersebut rusak maka manusia akan mengalami berbagai bencana karena amarah sang penunggu atau penguasa alam.

Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat





HUBUNGAN MANUSIA DAN BUDAYA

Hubungan manusia dengan budaya sangatlah erat karena dari kata manusia yang artinya ciptaan Tuhan yang berakal budi yang sangatlah istimewa dari ciptaan Tuhan yang lainnya. Sedangkan Budaya itu sendiri adalah ciptaan manusia yang berasal dari tingkah laku serta lingkungan pada kehidupan manusia itu sendiri sehingga terciptalah kata kebudayaan yang artinya budaya yang diciptakan oleh akal budi manusia, oleh sebab itu budaya dan manusia tidak bisa dipisahka Tiap manusia pun bisa tanpa disadari bisa membuat budaya dirinya sendiri, melalui akal budi mereka sendiri mereka bisa mempengaruhi orang lain disekitarnya, sehingga dengan seiring waktu berjalan, orang-orang disekitar dia akan memiliki tingkah laku, sifat dan kebudayaan yang hampir sama dengan dia Budaya manusia itu sendiri berbeda-beda yang disebabkan oleh banyak faktor seperti daerah, turun-temurun, tingkat sosial, lingkungan, kemajuan IPTEK dan lain sebagainya. Hal ini menimbulkan banyaknya tarian, lagu, kebiasaan dan tatanan kehidupan lainnya di setiap daerah yang berbeda, apalagi seperti di Indonesia yang memiliki banyak sekali daerah dan bermacam-macam suku. Contoh kebiasaan berbudaya dalam daerah Manado belum tentu sama dengan kehidupan berbudaya suku Bugis.

Seiring berjalannya waktu, kebudayaan yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh manusia pun semakin berkembang. Perbedaan tingkah laku dan etika berbudaya setiap manusia terkadang menimbulkan konflik dalam kehidupan manusia. Kebanggaan, kesombongan dan egoisme manusia terhadap kebudayaannya membuat manusia tersebut bersikap radikal yang arti kasarnya ia melihat bahwa kebudayaan orang lain itu buruk dan kebudayaannya lah yang terbaik. Berbagai macam konflik kehidupan manusia yang berlatar belakang budaya seringkali kita temui seperti diskriminasi dan rasisme terhadap suku tertentu maupun agama tertenu , Budaya yang berbeda itu indah, karena kita bisa melihat perbedaan dan bisa mempelajari kebudayaan orang lain, manusia yang merupakan makhluk sosial tentunya tidak jauh dari yang namanya bergaul dengan orang lain, bersosialisme dengan orang lain, karena manusia tidak mungkin hidup sendiri, sehingga setiap manusia harus mempelajari dan bertoleransi terhadap budaya orang lain. Semakin banyaknya budaya yang ada di tengah-tengah manusia, konflik yang terjadi semakin banyak meskipun hanya karena masalah kecil. Kalau manusia yang memiliki toleransi tinggi, konflik tidak akan terjadi, karena manusia yang berakal budi baik tentu saja melihat keindahan dalam perbedaan sehingga kedamaian dan kebersamaan akan tercipta.


Tujuh Unsur Kebudayaan
1. Sistem Religi Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa   ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
3. Sistem Pengetahuan Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula.
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi. Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
5 .Sistem Teknologi dan Peralatan. Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup.
6. Bahasa Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
7. Kesenian Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.

Bagi kebanyakan manusia, kerohanian dan agama memainkan peran utama dalam kehidupan mereka. Sering dalam konteks ini, manusia tersebut dianggap sebagai "orang manusia" terdiri dari sebuah tubuh, pikiran, dan juga sebuah roh atau jiwa yang kadang memiliki arti lebih daripada tubuh itu sendiri dan bahkan kematian. Seperti juga sering dikatakan bahwa jiwa (bukan otak ragawi) adalah letak sebenarnya dari kesadaran (meski tak ada perdebatan bahwa otak memiliki pengaruh penting terhadap kesadaran). Keberadaan jiwa manusia tak dibuktikan ataupun ditegaskan; konsep tersebut disetujui oleh sebagian orang dan ditolak oleh lainnya. Juga, yang menjadi perdebatan di antara organisasi agama adalah mengenai benar/tidaknya hewan memiliki jiwa; beberapa percaya mereka memilikinya, sementara lainnya percaya bahwa jiwa semata-mata hanya milik manusia, serta ada juga yang percaya akan jiwa kelompok yang diadakan oleh komunitas hewani dan bukanlah individu. Bagian ini akan merincikan bagaimana manusia diartikan dalam istilah kerohanian, serta beberapa cara bagaimana definisi ini dicerminkan melalui ritual dan agama.


contoh sistem kerohanian yang dianut oleh manusia
1.     Animisme
Animisme adalah kepercayaan bahwa obyek dan gagasan termasuk hewan, perkakas, dan fenomena alam mempunyai atau merupakan ekspresi roh hidup
2.    Mistikme
Barangkali merupakan praktik kerohanian dan pengalaman, tetapi tidak harus bercampur dengan theisme atau lembaga agama lain yang ada di berbagai masyarakat. Pada dasarnya gerakan mistik termasuk Vedanta, Yoga, Buddhisme awal (lihat pula Kerajaan manusia), tradisi memuja Eleusis, perintah mistik Kristiani dan pengkhotbah seperti Meister Eckhart, dan keislaman Sufisme. Mereka memusatkan pada pengalaman tak terlukiskan, dan kesatuan dengan supranatural (lihat pencerahan, kekekalan). Dalam mistikme monotheis, pengalaman mistik memfokuskan kesatuan dengan Tuhan.
3.    Politheisme
Konsep dewa sebagai makhluk yang sangat kuat kepandaiannya atau supernatural, kebanyakan dikhayalkan sebagai anthropomorfik atau zoomorfik, yang ingin disembah atau ditentramkan oleh manusia dan ada sejak permulaan sejarah, dan kemungkinan digambarkan pada kesenian Zaman Batu pula. Dalam masa sejarah, tatacara pengorbanan berevolusi menjadi adat agama berhala dipimpin oleh kependetaan (misal: agama Vedik, (pemraktekan kependetaan berkelanjutan dalam Hinduisme, yang namun telah mengembangkan teologi monotheis, seperti penyembahan berhala theisme monistik, Mesir, Yunani, Romawi dan Jerman)
4.    Monotheisme
Gagasan dari suatu Tuhan tunggal yang menggabungkan dan melampaui semua dewa-dewa kecil tampak berdiri sendiri dalam beberapa kebudayaan, kemungkinan terwujud pertama kali dalam bida’ah / klenik Akhenaten (lebih dikenal sebagai Henotheisme, tahap umum dalam kemunculan Monotheisme). Konsep dari kebaikan dan kejahatan dalam sebuah pengertian moral timbul sebagai sebuah konsekuensi Tuhan tunggal sebagai otoritas mutlak.


Manusia dan Keindahan



Manusia dan Keindahan


Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia juga tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang diciptakan tuhan, dan merupakan makhluk paling sempurna di muka bumi ini. Manusia diciptakan oleh tuhan YME memiliki akal dan pikiran, oleh karena itu manusia dapat menggunakan akal dan pikirannya untuk melakukan suatu hal, dan pada akhirnya terciptalah manusia yang adil yang menggunakan akal dan pikirannya dengan baik.

Pengertian Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah, yang artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung keindahan berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
Keindahan dalam arti luas Keindahan dalam arti luas menurut plotinus ilmu yang indah dan kebajikan yang indah. Keindahan dalam arti estetis murni Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan sesuatu yang diserapnya. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungan penglihatan Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut bendabenda yang dapat -diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.

Nilai Estetika
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Dalam ”Dictionary of Sociology and Related Science” diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut :

”The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of any object which causes it be of interest to an individual or a group” (Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok).




Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya.  Nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan obyektif,Tetapi penggolongan yang penting ialah

Nilai ekstrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (”instrumental! Contributory value”), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu contohnya puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik

Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsik . Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Berikut ini akan dicoba menguraikan alasan/motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan.

Perbedaaan Nilai Ekstrinsik Dan Nilai Intrinsik
·         Menurut kadarnya nilai digolongkan atas nilai Ekstrinsik dan nilai Intrinsik.  Nilai ekstrinsik (instrumental value/contributory value) yaitu sifat baik dari suatu benda dipandang dari segi peranan membantu memberi sifat baik tersebut.

·         Nilai intrinsik (consummatory value) yaitu sifat baik dalam diri suatu bendademi kepentingan benda tersebut. Nilai intrinsik ini adalah: kebenaran, kebaikan dan keindahan.
Berikut adalah contoh perbedaan nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik.

Ø  Puisi bentuk puisi yang terdiri dari bahasa diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai Ekstrinsik. Sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai Instrinsik.
Ø  Tari, tarian Darmawulan – minakjinggo merupakan suatu tarian yang halus dan kasar dengan segala macam jenis pakaian dan gerak – geriknya. Tarian itu merupakan nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin disampaikan tarian itu adalah kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai Instrinsik.


1) Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa.

2) Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai kcmanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual. Sebagai contoh ialah karya seni berupa sajak yang dikemukakan oleh W.S.Rendra berjudul “Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta”. Di sini pengarang memprotes perbuatan bejad para pejabat, yang merendahkan derajad wanita dengan mengatakan sebagai inspirasi revolusi, tetapi tidak lebih dari pelacur.

3) Penderitaan Manusia
Banyak faktor yang membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa. serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya. Keadaan demikian ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan, dan dikatakan tidak indah. Yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat bagi kemanusiaan.

4) Keagungan Tuhan

Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu. Seindah-indah tinian terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai keindahan ciptaan Tuhan itu sendiri. Kecantikan seorang wanita ciptaan Tuhan membuat kagum seniman Leonardo da Vinci. Karena itu ia berusaha meniru ciptaan Tuhan dengan melukis Monalisa sebagai wanita cantik. Lukisan monalisa sangat terkenal karena menarik dan tidak membosankan.

Hubungan Manusia Dan Sastra



Hubungan Manusia Dengan Sastra dan Budaya

Sastra merupakan penggambaran kehidupan yang dituangkan melalui media tulisan. Terdapat hubungan yang erat antara sastra dan kehidupan, karena fungsi sosial sastra adalah bagaimana ia melibatkan dirinya ditengah-tengah kehidupan masyarakat (Semi, 1989:56).
Melalui sastra, pola pikir seseorang atau kelompok masyarakat dapat terpengaruh. Karena sastra merupakan salah satu kebudayaan, sedangkan salah satu unsur kebudayaan adalah sebagai sistem nilai. Oleh karena itu, di dalam sebuah karya sastra tentu akan terdapat gambaran-gambaran yang merupakan sistem nilai. Nilai-nilai yang ada itu kemudian dianggap sebagai kaidah yang dipercaya kebenarannya, sehingga pola pikir masyarakat dapat terbentuk melalui karya sastra.
Hubungan Sastra, Masyarakat, dan Kebudayaan
Sastra merupakan bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan kita tidak dapat melihatnya sebagai sesuatu yang statis, yang tidak berubah, tetapi merupakan sesuatu yang dinamis, yang senantiasa berubah. Hubungan antara kebudayaan dan masyarakat itu sangat erat, karena kebudayaan itu sendiri, menurut pandangan antropolog, adalah cara suatu kumpulanmanusia atau masyarakat mengadakan sistem nilai, yaitu berupa aturan yang menenukan suatu benda atau perbuatan lebih tinggi nilainya, lebih dikehendaki, dari yang lain. Kebanyakan ahli antropologi melihat kebudayaan itu sebagai satu keseluruhan, dimana sistem sosial itu sendiri adalah sebagian dari kebudayaan.


Beberapa contoh karya sastra seperti Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.



Hubungan ilmu budaya dasar dengan kesusastraan karena mengandung unsur-unsur bahasa. Ada beberapa alasan mengapa ilmu budaya dasar sangat penting hubungannya dalam hal kesuastraan :sastra merupakan bahasa yang mempunyai kemampuan yang menampung kegiatan manusiaSastra juga lebih mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi.Hubungan ilmu budaya dasar dengan kesusastraan sangat penting , karena ilmu budaya dasar meliputi dalam hal bahasa. ada beberapa alasan mengapa ilmu budaya dasar sangat penting hubungannya dalam hal kesuastraan :

1. Sastra menggunakan bahasa. Sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampi semua kegiatan manusia

2. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat mengunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstra. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.

3. Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang leih mudah menemukan gagasan-gagasanya dalam bentuk yang tidak normative.

a) Seni Sastra Tulis
Banyak sekali jenis seni sastra tulisan yang berkembang di masyarakat, misalnya dalam bentuk prosa, puisi, cerita fiksi, dan essay.

b) Seni Sastra Lisan
Seni sastra lisan disampaikan dengan bahasa lisan.

Hubungan Antara Sastra, Seni dengan Ilmu Budaya Dasar
Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. Jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan ekspresi mereka atau tidak bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya, maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.


Laporan Perjalanan Museum Indonesia

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR

“LAPORAN PERJALANAN MUSEUM INDONESIA”



Disusun Oleh :
Bagus Adji Samudra  (11116312)
Gamanepa Camiko     (12116969)
Muhammad Dimas F  (14116773)
Musa Rafael Z             (15116169)
Salma Nisa                   (16116774)


KELAS 1KA13
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Meti Nurhayati







KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini, meskipun materi dan metode penyusunan banyak kekurangan dikarenakan pengetahuan penulis yang masih sedikit, walaupun demikian ini merupakan suatu pengalaman dan kebanggan yang dapat diambil manfaatnya dimasa yang akan datang.
Penyusunan laporan ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan dan memperluas cakrawala para mahasiswa
Laporan ini berjudul: “LAPORAN PERJALANAN KE MUSEUM INDONESIA”
Adapun data-data yang menjadi sumber penulisan laporan yang diperoleh dari mempelajari beberapa buku dari perpustakaan dan beberapa sumber dari Wikipedia atau internet.
Selama proses penyusunan ini, penulis berusah sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin, agar kelak laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
  






PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Taman Mini Indonesia Indah merupakan suatu kawasan objek wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat dari banyak provinsi di Indonesia yang di tampilkan dalam bentuk anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi daerah. Selain anjungan dari berbagai provinsi di Indonesia, TMII juga terdapat berbagai sarana rekreasi dan museum-museum lainnya. Seperti, Museum Air Tawar, Museum IPTEK, Museum Al-qur’a, Museum Indonesia, dan sebagainya. Di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia yang sangat mirip dengan aslinya.
Museum Indonesia ini dibangun tahun 1976 dan diresmikan pada 1980 yang bertepatan dengan peringatan HUT ke-5 Taman Mini 'Indonesia Indah' oleh Presiden Soeharto. Museum ini berfungsi sebagai tempat pameran tetap dengan pemaparan benda koleksinya yang terbagi kedalam 3 tema. Lantai 1, bertemakan Bhinneka Tunggal Ika yang menampilkan keanekaragaman pakaian adat dan pakaian pengantin. Lantai 2, bertemakan manusia dan lingkungan sedangkan lantai 3, bertemakan seni dan kriya yang menampilkan hasil seni garapan dan seni ciptaan baru.


Rumusan Masalah
1.      Bagaimana peranan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai wahana ilmu pengetahuan
2.      Bagaimana peranan Taman Mini Indonesia (TMII) sebagai obyek wisata?

  Tujuan
1.      Mahasiswa memperoleh kegiatan positif sebagai wahana untuk meningkatkan daya nalar terhadap obyek yang dikaji.
2.      Mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan sacara teoritis terhadap pengetahuan praktis dan mengetahui lebih banyak lagi tentang teori beserta pengembangannya






MUSEUM INDONESIA






Sejarah Singkat
Museum Indonesia merupakan salah satu bangunan yang terdapat di taman mini Indonesia indah yang letaknya berada di samping gedung pusat  pengelola TMII dengan posisi menghadap arah selatan . Mulai di bangun pada tahun 1976 di atas tanah seluas 20.100 meter persegi , sedangkan gedung utama seluas 7.000 meter persegi . Museum ini di resmikan  oleh presiden Soeharto pada tanggal 20 april 1980 bertepatan dengan ulang tahun ke-5 TMII. Pembangunan museum ini di prakarsai oleh bu Tien Soeharto, sedangkan perancangan bangunanya (arsitektur) adalah bapak Ida Bagus Tugur , putra Bali. Museum Indonesia yang megah dan sarat dengan patung-patung serta ukiran-ukiran ini di bangun dengan berpedoman kepada arsitektur tradisional bali yang di kembangkan.








Sebelum para pengunjung masuk ke dalam gedung utama museum ini berlantai tiga, pengunjung akan memasuki gedung museum yang di sebut Kori Agung. Kori Agung merupakan pintu utama yang berbentuk candi,sehingga di sebut juga candi kurung  karena bagian ujung atas gerbang ini se akan-akan mengurung pintu candi. Dari arah barat pengunjung juga biasa melihat sebuah bangunan yang sama dengan candi kurung, di sebut candi bentar. Pada bangunan candi kurung atau kori bagian atas gerbangnya tidak saling bertemu atau melengkung dan candi bentar adalah sebagai gerbang ke dua museum Indonesia .Museum Indonesia ini di kelilingi oleh pagar tembok dengan pintu pintu gerbangnya yang berbentuk candi kurung dan candi bentar , dengan demikian keberadaan museum Indonesia ini di anggap sebagai pura




Berikut adalah koleksi-koleksi pakaian pengantin adat dari Solo:


PENGANTI SOLO BASAHAN :
Busana pengantin solo basahan adalah salah satu model busana pengantin daerah jawa tengah.  Kedua Pengantin berbusana bahu terbuka namun kelihatan sangat berwibawa. Dahulu model busana ini hanya di kenakan pada golongan golongan bangsawan akan tetapi          sekarang menjadi busana pengantin untuk masyarakat umum . dalam penampilanya  di pelaminan di sisi kiri dan kanan pengantin berdiri kedua orang tua mempelai.






LANTAI I : BHINNEKA TUNGGAL IKA

Di ruangan ini pengunjung disuguhi satu pergelaran wayang kulit yang sangat menarik dalam sebuah diorama. Lengkap dengan seperangkat gamelan Jawa berikut boneka-boneka penabuh dengan seragamnya. Seperti biasanya pertunjukan wayang, pertunjukan ini juga dipimpin oleh seorang dalang dalam bentuk boneka dan didampingi oleh waranggana atau pesinden. Cerita atau lakon yang sedang dimainkan diambil dari serita Mahabrata yaitu Perang Kembang / Perang Tanding antara Kesatria (Arjuna) dengan seorang raksasa (Cakil).
Seni pewayangan bukanlah monopoli masyarakat Jawa saja tapi juga di daerah lain sudah mengenal seni wayang seperti yang dipamerkan di ruanagn ini : wayang Golek dari Jawa Barat, wayang Gedok dari Yogyakarta, wayang Suluh dari Jawa Timur yang digunakan sebagai sarana informasi kepada masyarakat pada jaman Revolusi Kemerdekaan pada tahun 1944, yang kemudian baru disebar luaskan pada tahun 1947 berkaitan dengan Proklamasi Kemerdekaan pada saat itu. Juga ada wayang kulit dari Bali, wayang Wahyu dari Jawa Tengah yaitu yang  digunakan untuk menyebarkan agama Kristen pada saat itu. Wayang madya dari Cirebon, wayang Tengul dari Yogyakarta, wayang Klitik dari Yogyakarta, wayang Krucil dari Jawa Timur dan lain sebagainya. Sedangkan pengertian wayang adalah gambar atau bayang yang menunjukkan karakter manusia yang beragam.











LANTAI II : MANUSIA DAN LINGKUNGAN


Seperti halnya dengan lantai I, ruangan lantai II ini juga dibagi menjadi 2 (dua) ruangan, yaitu sebelah barat dan sebelah timur. Di sebelah timur pengunjung bisa menikmati berbagai jenis miniatur rumah adat, seperti : rumah adat Nias dari Sumatera Utara, rumah adat laki-laki dari Papua (Irian Jaya), rumah adat Mentawai dari Sumatera Barat, rumah Jatinegara dari Jakarta, rumah di atas pohon dari Sulawesi, rumah mengambang dari Sumatera Selatan dan yang lainnya. Juga dipamerkan beberapa miniatur lumbung padi dari Lombok, Baduy, Timor dan sebagainya.


Di lantai II ini dipamerkan beberapa alat transportasi darat dan air seperti : perahu Phinisi Nusantara, rakit, gerobak sapi, maupun andong.Perahu Phinisi Nusantara ini ditampilkan untuk mewakili perahu sebagai alat transportasi masyarakat yang tinggal di tepi pantai. Perahu ini juga merupakan kebanggaan masyarakat Indonesia yang membuktikan bahwa nenek moyang masyarakat Indonesia itu adalah pelaut dan juga sebagai bukti bahwa Indonesia adalah negara maritim. Sedangkan rakit biasanya digunakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah tepi sungai.










LANTAI III : SENI DAN KRIYA


Lantai III ini memang menampilkan benda-benda koleksi yang merupakan hasil seni dan karya bangsa Indonesia untuk memenuhi kebutuhan secara rohaniah, sehingga akandapat dirasakan perbedaannya dengan koleksi-koleksi yang lain. Memang lantai III ini diharapkan dapat menjadi puncak dari semua pameran yang ada di gedung museum ini secara keseluruhan.
Koleksi-koleksi yang dipamerkan di lantai III ini juga terdiri dari ahsil seni rupa garapan dan seni ciptaan baru. Seni rupa garapan yaitu segala hasil daya cipta atau hasil budaya yang mempergunakan pola-pola tradisional, baik dalam motif, hiasan, bahan maupun teknik pembuatannya. Sedangkan seni ciptaan baru yaitu hasil karya yang telah menggunakan bahan, motif hiasan serta teknik pembuatannya sudah diselaraskan dengan keinginan/kehendak si pembuat.
Untuk mewakili kelompok hasil seni rupa garapan, diperagakan bermacam-macam batik tradisional, tenun tradisional, perhiasan-perhiasan, senjata tradisional, kerajinan ukir-ukiran di atas kayu, keramik dan sebagainya. Dan untuk mewakili hasil seni ciptaan baru, diperagakan batik dan tenun modern, baik dari cara pembuatannya, bahan maupun fungsi atau kegunaannya sudah lebih modern. Juga dipamerkan berbagai macam keramik, ukiran ataupun anyaman.












LAPORAN PERJALANAN


Pada tanggal 16 April 2017, tepat pada pukul 10.00 am  kami langsung menuju taman mini dari rumah masing-masih , Sebelum kami berangkat, kami sudah melakukan pembagian tugas, baik itu pengambilan gambar atau pun mencatat. Kami menggunakan motor dan mobil, untuk motor perjalanan membutuhkan waktu sekitar 40 menit, sedangkan menggunakan mobil membutuhkan waktu lebih cepat karena melewati tol. Pada pukul 10.15 am  kami berangkat menuju TMII. Sekitar pukul 10.45 kami tiba di lokasi, karena menaiki kendaraan yang berbeda kita bertemu di dekat Tugu monas. Setelah bertemu dengan semua anggota kelompok dan memarkir kendaraan. Kami langsung menuju ke Museum Indonesia  dengan berjalan kaki. Karena hari minggu, banyak sekali pengunjung yang mendatangi objek wisata ini, sehingga kami pun harus berjalan perlahan karena menghindari kendaraan yang lalu lalang.
Dari kejauhan kami pun sudah melihat pintu depan museum Indonesia ,dengan setuhan bentuk bangunan bergaya bali yang terdiri dari 3 lantai , kemudian sesampainya kami di Museum Indonesia kami pun menuju ke loket untuk membeli karcis , kemudian setelah kami masuk kami di kejutkaan dengan pakaian adat dan pakaian pengantin secara lengkap yang terdiri dari 33 provinsi. Koleksi pakaian pengantin dan pakaian adat yang dimiliki museum ini merupakan koleksi terlengkap yang dimiliki oleh sebuah museum di Indonesia bahkan di dunia. Pameran keanekaragaman pakaian adat dan pakaian pengantin merupakan cermin kemajemukan budaya masyarakat Indonesia, baik dari sisi Agama, Pakaian, Kesenian, maupun Adat-istiadatnya. Pada bagian lain, lantai ini juga memaparkan berbagai jenis wayang dalam sebuah diorama serta alat musik tradisional.
Setelah kami asik berfoto dan mencatat tentang sejarah pakaian adat yang ada di Indonesia kami pun berlanjut ke lantai 2, pada kali ini kami di suguhi dengan bebrapa bentuk rumah tradisional berupa rumah tinggal, rumah ibadah, dan lumbung padi. Bangunan-bangun tersebut menyesuaikan dengan keadaaan lingkungan, termasuk bentang darat, misalnyarumah di dataran rendah, di atas pohon, ataupun di atas sungai. Selain itu juga, ditampilkan ruangan bangunan rumah, antara lain kamar pengantin Palembang, ruang dalam Jawa Tengah, dan ruang dapur batak. Benda budaya dan peralatan mata pencaharian yang dipamerkan meliputi alat perikanan, alat berburu dan meramu, alat pertanian serta upacara daur hidup (Life cycle rites) ditampilkan dalam bentuk diorama, meliputi ucapara tujuh bulan (mitoni), upacara turun tanah, upacara khitanan, upacara potong gigi (mapedes),
Kemudian kami pun naik ke lantai 4 , ketika kami sampai di lantai empat kami melihat pohon hayat yang begitu besar dan tinggi sehingga membuat kami kagum dengan keindahan pohon tersebut , kami pun bergantian untuk foto di pohon tersebut hasil seni garapan dan ciptaan baru, selain itu aneka kain yang meliputi songket, tenun, batik. Selain itu juga terdapat dilantai tersebut, berbagai benda kerajinan dari bahan logam seperti perak, kuningan dan tembaga. Seni ukir juga terdapat disana, antara lain adalah hasil seni ukir dari Bali, Toraja dan Asmat. Pohon hayat yang diilhami gunungan dalam pergelaran wayang sebagai pembuka, pergantian dan penutup suatu adegan dalam pergelaratn wayang berdiri megah setinggi 8 meter dengan lebar 4 meter, lambing alam semesta yang mengandung unsur udara, air, api dan tanah. Penempatan pohon Hayat di lantai III sekaligus menutup rangkain cerita atas seluruh tema pameran secara keseluruhan. Setelah puas berfoto dan menyaksikan koleksi-koleksi yang ada di dalam museum indonesia kamipun memutuskan untuk pulang. Pukul 14.00 kami bergegas untuk pulang karna cuaca di sekitar TMII sudah mulai gelap dan hujan rintik-rintik berjatuhan , kemudian kami pulang menggunakan kendaraan masing-masing.










PENUTUP


KESIMPULAN
Berdasarkan pengalaman yang kami peroleh dari perjalan ini, kami banyak mendapatkan ilmu-ilmu baru tentang kebudayaan Indonesia terutama tentang macam-macam pakaian adat, macam-macam rumah tradisional yang ada di Indonesia,dan juga seni kriya. dapat disimpulkan bahwa ternyata banyak kebudayaan Indonesia yang harus kita ketahui dan tentu saja dilestarikan karena jika kebudayaan hilang, anak dan cucu kita tidak akan mengetahui apa itu Indonesia yang seutuhnya. Maka dengan itu kami mengajak untuk mencintai budaya dan melestarikan budaya  khusunya  yang ada di Indonesia, dan kitapun harus bangga mempunya berbagai macam budaya-budaya di Indonesia tercinta ini.









  
LAMPIRAN

Ini adalah beberapa foto terkait saat kami melaksanakan study wisata ke Museum Indonesia (TMII ) dan Bukti tanda masuk kedalam TMII (karcis) :








BTemplates.com

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma
UG